Semangat para pemuda memang tak pernah surut, semakin ditempa
semakin menyulut, tak mudah hancur bagai karang yang ditempa ombak laut. Begitulah
pemuda dan pemudi KAFoSSEI Jatim yang bersiap untuk bertolak ke Jakarta dalam
rangka menghadiri Silaturahmi Akbar KAFoSSEI Nusantara. Tak kurang dari 17
orang yang berangkat dari Jawa Timur membawa bekal yang sudah dipersiapkannya
jauh- jauh hari sebelumnya. Dari dua kota yang berbeda, mereka terbagi menjadi
dua rombongan, rombongan pertama berangkat dari stasiun kebanggan arek- arek
Suroboyo, Stasiun Pasar Turi, sedangkan rombongan lain berangkat dari stasiun
kebanggaan arek Malang, stasiun Kota Baru.
|
di depan stasiun pasar senen Jakarta |
Menjadi suatu kisah perjalanan yang menarik ketika rombongan kedua
dengan sang komandan +Ahmad Nashruddin , alumni KSEI Progres Tazkia yang saat ini
berdomisili di Surabaya, yang mendapati bahwa ada anggota rombongan yang
‘diusir’ oleh sepasang kekasih lansia. Usut punya usut tenyata beberapa orang
dalam rombongan tadi salah nomor kursi. Selain itu, di tengah malam yang
seharusnya sudah waktunya terlelap untuk tidur, tiba- tiba anggota rombongan
terbangun. Air seketika masuk melalui jendela kereta api yang pada saat itu
terbuka, iya....hujan deras di tengah perjalanan itu menemani anggota rombongan
di tengah malam. Tidak hanya itu, air conditioner yang
selalu menemani perjalanan menjadikan nuansa kereta semakin dingin. Tepat pada pukul 4.30, rombonganpun tiba di stasiun Pasar Senen. Subhanallah, sekalipun rombongan terasa lelah, Allah senantiasa menjaga ketaataan kami tuk mengingatNya. Alhamdulillah, shalat Subuh serta lantunan tilawah telah tertunaikan tanpa ada halangan waktu yang membelenggu kami. Kantor MES (Masyarakat Ekonomi Syariah) di daerah Setiabudi lah yang menjadi singgah sementara para rombongan. Seusai istirahat dan membersihkan diri, rombonganpun berangkat menuju tempat acara yang berlokasi di daerah
Kebun Sirih, tepatnya di Gedung Dewan Pers. Suatu nikmat yang tak dapat terbantahkan ketika dapat berkumpul
bersama dengan mujahid dan mujahidah generasi ekonomm rabbani antar
generasi. Mulai dari generasi 1998 hingga generasi 2011 berkumpul menjadi satu
di acara yang bertajuk Silaturahmi Akbar Korps Alumni Forum Studi dan
Silaturahmi Ekonomi Islam (SILAKBAR KA-FoSSEI). Tampak satu demi satu peserta
menunjukkan keinginan untuk saling kenal. Tidak hanya itu, momentum inipun
dijadikan sebagai suatu ajang silaturahmi alumni KSEI yang sudah lama tidak
bertemu, karena sejatinya akan terasa apa yang disebut ukhuwah adalah ketika fisik
bertemu begitupun juga hati juga bertemu.
SILAKBAR KA-FoSSEI yang berlangsung di Gedung Dewan Pers Jakarta
Pusat tersebut diawali keynote speech
oleh Staff Ahli Keuangan Presiden RI sekaligus ketua MES, Bapak Firmanzah.
Beliau memberikan suatu pesan kepada para penerus generasi ekonom rabbani untuk
senantiasa memperluas keilmuan baik di negeri sendiri ataupun di negeri lain.
Akademisi yang memiliki peranan besar dalam menjunjung harkat dan martabat
suatu bangsa harus senantiasa berkembang dan KA-FoSSEI sebagai suatu tonggak
perubahan bangsa ini harus memiliki suatu fasilitas untuk mendukungnya bagi
para anggotanya. Bahkan beliau bersedia untuk merekomendasikan bagi anggota
KA-FoSSEi untuk melanjutkan studi S2 dan S3 di luar negeri. So, ketika kita berjuang
di jalan Allah…mana nikmat mana lagi yang akan kau dustakan?? Tokoh lain yang hadir dalam SILAKBAR KA-FoSSEI selain Bapak
Firmanzah diantaranya, Bapak Adiwarman Karim (Vice Chairman at the Council of the Working Committee on Sharia Capital
Market of National Sharia Board of the Republic of Indonesia), Bapak Syakir
Sula (Sekjend MES, Dewan Pengawas Syariah di beberapa institusi), Bapak Yuslam
Fauzi (Ketua MES sekaligus Direktur Utama Bank Syariah Mandiri), dan Bapak
Aries Mufti (Ketua Dewan Pakar MES).
Suatu pertemuan yang luar biasa dan tak ternilai
ketika berada dalam forum yang sama, dengan waktu yang sama, dan dengan visi
yang sama dengan tokoh- tokoh tersebut. Bapak Adiwarman Karim memberikan suatu
keyakinan kepada anggota KA-FoSSEI bahwa Indonesia memiliki suatu keunikan
tersendiri dalam percepatan perbankan Islam dibandingkan dengan negara lain. Social driven sebagai ke-khas-an
terbentuknya perbankan Islam di Indonesia menjadikan pelaku perbankan islam
harus saling sinergis antara market demand, praktisi, dan akademisi. Selain
itu, Bapak Syakir Sula juga memberikan suatu pesan, bahwa KA-FoSSEI harus
memiliki suatu bentuk organisasi yang ideal dengan mengadopsi berbagai macam
contoh organisasi- organisasi yang ada di Indonesia, yang nantinya dapat
membentuk suatu Harakah Iqtisadiyah
(Pergerakan Ekonomi Islam). Sedangkan Bapak Yuslam Fauzi memberikan penjelasan
tentang pentingnya maqashid syariah
dalam melaksanakan praktik- praktik di perbankan Islam di Indonesia. Maqashid
syariah sebagai suatu landasan dasar harus diprioritaskan dan men-treatment-nya dengan tepat ketika
bersingunggan dengan perbedaan fiqh. Bahkan beliau menitipkan penelitian kepada
KA-FoSSEI terkait maqashid index.
Penghujung sesi pertama pada SILAKBAR ini
ditandai dengan tanda tangan MoU yang dilakukan oleh Masyarakat Ekonomi
Syariah, JalurKerja.com, Karim Business Consulting, BPRS Harta Insan Karimah,
dan Komunitas Guru SMA dengan Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam yang
diwakili oleh Ahmad Baehaqi dan Kordinator Majelis Pimpinan Korps Alumni FoSSEI
Pusat yaitu Bapak Alfi Wijaya.
Memasuki sesi kedua yang membahas tentang langkah
KA-FoSSEI ke depan, Alhamdulillah penuh saran dan nasehat dari anggota yang
hadir. Nasehat dari anggota sangat diperlukan mengingat saat ini pola kerja
KA-FoSSEI masih dalam tahap pertumbuhan. Maka dari itu perlu adanya perbaikan-
perbaikan dari anggota untuk lebih mwujudkan sense of belonging kepada KA-FoSSEI. Beberapa hal yang dirumuskan
dalam diskusi anggota diantaranya :
a.
Keanggotaan KA-FoSSEI tidak diperuntukkan bagi non-FoSSEI
b.
KA-FoSSEI Regional bergerak fleksibel dalam berkumpul , apabila
sudah mandiri bisa dilepas
c.
Perlu adanya suatu wadah penghubung yang mampu menjalankan
beberapa program, diantaranya:
1)
Program Pendidikan Pascasarjana dalam dan luar negeri :
difasilitasi oleh Bapak Firmanzah Phd sebagai rekomendator
2)
Sosialisasi, Edukasi, dan Pendampingan kepada sektor riil
3)
Perluasan jaringan institusi KSEI- FoSSEI- KA FoSSEI
4)
Kontribusi KA-FoSSEI ke KSEI
5)
Menghubungkan usaha- usaha anggota kepada pemodal
Pukul 15.00 WIB menjadi akhir dari kegiatan yang
berhasil menghadirkan lebih dari 150 orang tersebut. Agenda foto bersama antar
generasi dari tiap wilayah provinsi menjadi agenda yang tak terlewatkan dari
para peserta. Tak lupa kami sampaikan jazakumullah
khoir atas berlangsungnya SILAKBAR KA-FoSSEI sehingga mampu menyatukan lagi
yang berpisah dan merecharge semangat
untuk selalu berjuang tegaknya ekonomi Islam.
Allahu Akbar. (red: tj-ahmedboy)
|
akhwat + pembicara #silakbarkafossei2013 |